Q: Oh iya, ngomong soal komposit aku mau tau nih..sekarang ini ada nggak sih tempat untuk belajar komposit secara komplit..soalnya aku 'lack of theory'..cuma ngerti dasarnya doank. requirement hardware juga kurang mendukung lagi :(, jadinya practice di rumah jarang. Sekarang ini aku lagi belajar dasar-dasar di premier. Katanya maya kemampuan kompositnya bagus ya
A: Buku yang sangat bagus untuk belajar teori compositing adalah Photoshop Channel Chops. Dlm buku ini didiskusikan teknik Color Key, Luminance Key, Difference Key dan menggunakan channel operation untuk menghasilkan matte yang bagus. Selain itu ada buku Digital Compositing in Depth, Art & Science of Digital Compositing dan Digital Compositing for Film & Video
Premiere bukan ditujukan untuk compositing, yang lebih bagus adalah software After Effects.
Untuk menghasilkan compositing yang baik adalah tidak hanya belajar membuat matte saja, tetapi juga mempelajari color correction, lighting dan kamera, karena dari ketiga hal ini akan menghasilkan hasil compositing yang 'wajar'. Kalo tidak meskipun mattenya bagus, masih tetap akan kelihatan efek palsunya.
Q: Mohon bantuan dong...Sekarang, saya lagi iseng-iseng ngulik beberapa software compositing yang ada efek-efeknya, tetapi sampai sekarang belum nemuin plugin yang bisa buat efek lensa kamera. Contohnya yang bisa bikin flat footages(shoting tanpa WIDELENSE) dijadiin seperti pakai WIDELENSE. Kalo' di Photoshop sih saya pernah lihat FishEye Effect...
A: Plugin yang lumayan efek lensanya adalah Image Lounge dari Puffin, tetapi plugin ini ditujukan untuk After Effects, tapi kayaknya nggak ada efek wide lensnya. Kalo memang perlu, bisa juga proses manipulasi gambar dilakukan frame by frame dengan Photoshop. Agar tidak lama, gunakan perintah Actions untuk merekam perintah. Trus jangan lupa juga bahwa After Effects mendukung plugin Photoshop, jadi tinggal cemplungkan plugin PS ke direktori plugin di AE. Ingat, tidak semua plugin PS kompatibel 100% dengan AE, kadang bisa bikin crash juga.
Q: BTW, saya pakai After Effect & Digital Fusion, so...kalau ada yang pernah pakai efek tersebut di software-software di atas... Please give me the information dong...
A: Karena popularitas AE, Digital Fusion juga meluncurkan software yang bisa meloading plugin AE di DF, coba cek di situsnya DF.
Andi
Digital Studio
Sunday, July 09, 2000
Tuesday, July 04, 2000
Harga Animasi
Untuk motion graphics (bumper, logo) akan saya berikan harga yang lebih rendah dari character. Dalam hal ini saya membawa bendera perusahaan yang nota bene sudah lebih kredibel dengan bendera 'freelance animator'. Klien akan expect harga yang lebih murah jika mereka deal dengan personal. Kalau klien yang lebih profesional (punya pengalaman sebelumnya bekerja dengan profesional), mereka akan pergi ke post house dan bisa saja post house akan sub contract ke freelance animator, di mana post house bisa saja mendapatkan fee yang mungkin di atas animatornya sendiri.
Mungkin nggak perlu kesel sama hal di atas karena that's the way the world works. Contoh kasus, Digital Studio saat ini banyak mengerjakan proyek 'sisa' dari Unilever di mana proyek besar ditangani Lintas dan kalo nggak kepegang, mereka lari ke kita dengan waktu lebih tight, minta lebih bagus dan masih harus lebih murah. Kesel nggak :-) Ya tapi berhubung Digital Studio nggak sengetop Lintas, ya kita nggak bisa buka harga segedhe mereka.
Oleh karena itu, gimana supaya punya nilai jual tinggi ? Ya harus menang award banyak-banyak, publikasi banyak-banyak. Kayak dokter aja, makin tua makin ngetop, makin banyak duit dan sampe ngantri-ngantri padahal dokter plonco juga bisa ngobatin panu doang.
Dalam semua profesi atau pekerjaan yang penting bukan 'product'nya tapi 'brand', atau 'perceived value'. Oleh karena itu setiap seniman biasanya perlu seorang manager untuk mampu menjual dalam harga tinggi.
Sementara ini yang mengapresiasi tingkat kesulitan animasi cuman kita doang :-), klien mah nggak ngerti dan mungkin nggak peduli. Oleh karena itu saya pernah bilang di animator forum, tugas kitalah yang mengajari klien untuk bagaimana menilai karya sehingga mungkin bisa sedikit mendongkrak harga. Tetapi tidak berarti karya Picasso yang cuma segaret garis doang dinilai murah karena mudah. Dalam hal ini yang dia jual adalah proses belajar dan bereksperimentasi bertahun-tahun yang bisa dituangkan dalam segaret garis tadi.
Lha kalo animator kumpul-kumpulnya belajar gimana supaya bikin animasi lebih baik, kalo orang-orang marketing kumpulnya kan belajar gimana menekan cost :-). Mungkin laen kali kita mesti kumpul untuk sharing gimana supaya mendongkrak harga, belajar teknik bargaining dan tidak mudah percaya sama kebohongan standar klien (Oh, ini kan cuma awalnya, nanti bakal masih banyak kerjaan laen; Sekarang harga perkenalan dikasi murah dulu; Kamu bikin animasinya dulu deh, nanti baru dipropose ke kita setuju atawa tidak setuju)
Andi
Digital Studio
Mungkin nggak perlu kesel sama hal di atas karena that's the way the world works. Contoh kasus, Digital Studio saat ini banyak mengerjakan proyek 'sisa' dari Unilever di mana proyek besar ditangani Lintas dan kalo nggak kepegang, mereka lari ke kita dengan waktu lebih tight, minta lebih bagus dan masih harus lebih murah. Kesel nggak :-) Ya tapi berhubung Digital Studio nggak sengetop Lintas, ya kita nggak bisa buka harga segedhe mereka.
Oleh karena itu, gimana supaya punya nilai jual tinggi ? Ya harus menang award banyak-banyak, publikasi banyak-banyak. Kayak dokter aja, makin tua makin ngetop, makin banyak duit dan sampe ngantri-ngantri padahal dokter plonco juga bisa ngobatin panu doang.
Dalam semua profesi atau pekerjaan yang penting bukan 'product'nya tapi 'brand', atau 'perceived value'. Oleh karena itu setiap seniman biasanya perlu seorang manager untuk mampu menjual dalam harga tinggi.
Sementara ini yang mengapresiasi tingkat kesulitan animasi cuman kita doang :-), klien mah nggak ngerti dan mungkin nggak peduli. Oleh karena itu saya pernah bilang di animator forum, tugas kitalah yang mengajari klien untuk bagaimana menilai karya sehingga mungkin bisa sedikit mendongkrak harga. Tetapi tidak berarti karya Picasso yang cuma segaret garis doang dinilai murah karena mudah. Dalam hal ini yang dia jual adalah proses belajar dan bereksperimentasi bertahun-tahun yang bisa dituangkan dalam segaret garis tadi.
Lha kalo animator kumpul-kumpulnya belajar gimana supaya bikin animasi lebih baik, kalo orang-orang marketing kumpulnya kan belajar gimana menekan cost :-). Mungkin laen kali kita mesti kumpul untuk sharing gimana supaya mendongkrak harga, belajar teknik bargaining dan tidak mudah percaya sama kebohongan standar klien (Oh, ini kan cuma awalnya, nanti bakal masih banyak kerjaan laen; Sekarang harga perkenalan dikasi murah dulu; Kamu bikin animasinya dulu deh, nanti baru dipropose ke kita setuju atawa tidak setuju)
Andi
Digital Studio
Subscribe to:
Posts (Atom)