Saturday, February 25, 2012
Friday, February 24, 2012
Friday, June 27, 2008
Umbrella Dress
Source: Theel.com
This dress uses 20 umbrella pelts collected from the gutters of Berkeley and New York, largely by Anadamayi. Anandamayi also made the rosettes on the bodice (from the little bits on top of the umbrellas).
Aye, these garments are truly made of umbrellas. Except for the lining of both bodice and skirt, the ensemble is 100% reused Umbrella skin. The goal behind the Umbrella Project is, as you might guess, to reuse the umbrellas that people casually toss aside when they (the umbrellas) fail structurally. Next up is a raincoat for Anadamayi --we're thinking with an Inverness cape.
Friday, June 20, 2008
Award untuk Pionir Industri Kreatif
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Agus Gustiar mengatakan penghargaan ini sebagai wujud apresiasi terhadap kinerja mereka yang merintis munculnya industri kreatif dari awal. "Industri kreatif kini berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang mampu membantu penyerapan tenaga kerja di Jabar, khususnya Bandung," ujarnya, pekan lalu.
Kelima penerima penghargaan yang disrerahkan tanggal 10 Agustus 2007 adalah :
Prof Thabrani dan kalangan akademisi yang berjasa memelopori kehadiran clothing.
Marianus Widodo pemilik merek C-59 yang menjadi pionir usaha clothing.
Rachman Ibrahim sebagai pimpinan Dataworks Indonesia, perusahaan pengembang software khusus yang dipakai hampir seluruh clothing dan distro se-Indonesia. Berbagai software dan aplikasi berbasis internet dibuat untuk membantu industri kreatif berkembang dengan manajemen teratur.
Didit Aditya sebagai pimpinan Fast Forward Record, label rekaman yang khusus berkonsentrasi pada band indie mendapat penghargaan sebagai Trendsetter. Label ini berhasil menetaskan band indie terkenal seperti Mocca dan the Sigit.
Ben Wirawan, pemilik merek Maha Nagari juga mendapat penghargaan dalam kategori desain produk prospektif.
Penghargaan diberikan oleh Gubernur Jabar Danny Setiawan dalam pembukaan KICKFEST, sebuah festival untuk industri kreatif yang dimotori oleh komunitas clothing (KICK).
Direktur Maha Nagari Ben Wirawan mengatakan sebagai penerima penghargaan pihaknya tidak menyangka akan tingginya apresiasi masyarakat Indonesia, khususnya Kota Bandung terhadap produk kreatif yang berbasis seni dan budaya. "produk kami sangat menonjolkan nilai seni dan budaya Sunda mulai dari sejarah masa lampau hingga fanatisme masa kini terhadap tim sepakbolanya, Persib," ujarnya. Menurut dia, penghargaan ini sebagai sebuah bentuk dukungan yang baik dari pemerintah. Apalagi industri ini awalnya dari komunitas dan hobi.
Hak Paten -- Ben menambahkan kehadiran merek Maha Nagari sendiri berawal dari sulitnya mencari produk oleh-oleh khas Bandung yang bisa digunakan untuk jangka waktu lama.
Menurut dia, produk makanan olahan rentan rusak baik kemasannya maupun isinya jika dibawa ke luar kota atau luar negeri. "Dorongan berbagai pihak seperti media juga membantu pertumbuhan usaha kreatif menjadi sebuah industri seperti sekarang ini," ujarnya. Dia menjelaskan pemilik merek produk industri kreatif sebaiknya mulai memperhatikan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk desain produknya. Setiap merek perlu mendapat perlindungan hukum melalui hak paten dan HAKI, apalagi produk kreatif kini rentan terhadapp pembajakan. 'Tidak sedikit desain produk clothing dibajak oleh industri yang lebih besar ataupun industri rumah tangga," tuturnya.
Koordinator Bussines Development KICK Diki Invictus mengatakan KICK akan membantu pengurusan legalitas clothing secara kolektif dari sisi legalitas merek melalui hak paten dan HAKI, serta legalisasi ruang usaha. "Selama ini banyak pengusaha clothing yang memulai dari hobi sehingga belum memikirkan pentingnya aspek perlindungan hukum,"ujarnya.
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat
Informasi lengkap tentang event KICKFEST dapat dilihat di halaman kick.or.id
Thursday, June 12, 2008
Produsen Distro Perlu Bidik Pasar Global
Source: Kompas
JAKARTA, SELASA - Sudah saatnya produsen distributor store atau lebih dikenal Distro yang menghasilkan aneka produk sandang dan berbagai aksesoris membidik pasar global. Kepercayaan diri anak-anak muda kreatif harus bangkit untuk menunjukkan kemampuan industri dalam negeri yang tidak kalah dengan luar negeri.
Menteri Perindustrian Fahmi Idris dalam pembukaan pameran Produk Distro di Departemen Perindustrian di Jakarta, Selasa (27/5), mengatakan, Industri kreatif tidak bisa hanya mempertahankan pasar dalam negeri. Buka relasi seluas-luaskan, misalnya dengan komunitas Harajuku. Pameran produk Distro akan berlangsung selama lima hari, pada 27-31 Mei 2008. Pameran ini diselenggarakan untuk umum.
Menurut Fahmi, Distro merupakan industri kreatif bangsa Indonesia yang bisa masuk dalam gelombang keempat pertumbuhan kegiatan ekonomi. Pada gelombang pertama, pemerintah memfokuskan diri pada sektor pertanian. Kemudian, gelombang kedua beralih ke sektor perindustrian dan gelombang ketiga terfokus pada sektor informasi dan komunikasi. Gelombang keempat kini memprioritaskan pada ekonomi kreatif.
Pada intinya, menurut Fahmi, berbagai produk yang semula biasa, kini diubah menjadi produk yang mempunyai nilai tinggi dengan pendekatan teknologi dan desain tertentu. Produk kaos atau T-Shirt yang harganya hanya Rp 30.000 per potong bisa dijual dengan harga lebih tinggi, ketika dipadukan desain kreatif.
Ketua Kreative Independent Clothing Kommunity (Kick) Fiki Chikara Satari mengatakan, teknik pemasaran sesungguhnya sudah dilakukan melalui media website. Tetapi, ada juga teknik pemasaran yang dilakukan melalui orang-orang yang kuliah maupun bekerja di luar negeri. Fiki meyakini, kekuatan sekitar 1.000 distro di Tanah Air sangat besar. Jumlah omzet yang bisa diraih dari pasar dalam negeri sudah mencapai sekitar Rp 250 miliar.
Stefanus Osa TriyatnaFriday, May 09, 2008
Poeioei: Batik Tulis for Your Style
PoeiOei is a cross cultural brand that derives from a Chinese Indonesian family heritage and tradition, also known as “Peranakan” culture. The products are highly inspired by our family collection of chinese indonesian batik tulis that are originally used for table cloths, bed covers, and pillow cases, etc. these were extremely popular back in the 60s.
By collaborating batik and genuine napa leather (also produced locally), they have created a variety of eclectic carrying cases suitable for the young and old.
Friday, April 18, 2008
Sun Tatoo
Source: Yu-Chiao Wang
Inspired by the Moldy Body Object.
Sun Tattoo is a soft stencil which can be used for making the tattoo pattern on the skin by sunshine. It's better to use it with sunless tanning cream.
Friday, April 11, 2008
Holographic 3D for Diesel
Diesel wowed the style crowds with an impressive multimedia show in Florence. Projected motion graphics of models and creatures from the deep created the illusion that they were moving together down the runway along with live models.
Entitled "Liquid Space," the show played with concepts of metamorphosis as strange hybrid forms of man, machine and sea creature appeared to float through space. With this show Diesel moved into a new creative realm, combining fashion and 3D animation technology in front of a live audience.
The grand master of Diesel’s famously attention-grabbing imagery is Creative Director Wilbert Das and special effects were created by the Spanish CGI animation studio Dvein along with Danish multi-media production agency Vizoo.