Tuesday, January 31, 2012
Saturday, January 14, 2012
Koperasi sebagai Kekuatan Raksasa Distribusi Finansial, Mengapa Tidak?
Demikian luasnya bentangan kawasan Indonesia, yang
menimbulkan besarnya tantangan untuk mencapai setiap titik di wilayah Indonesia
untuk mendapatkan akses yang sama atas layanan sosial dan finansial. Ambil
contoh, TKW Indonesia yang sedang bekerja di luar negeri seringkali mendapatkan
kesulitan ketika mereka ingin mengirimkan hasil jerih payah mereka ke kampung
halaman.
Di Blitar Jawa Timur, arus pengiriman dolar TKI menjelang
lebaran mencapai Rp 20 miliar dan diprediksikan akan menembus angka lebih dari
Rp 50 miliar yang berasal dari 2.670 orang TKI yang bekerja di Hongkong,
Taiwan, Korea, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Singapura, hingga Selandia
Baru. Hal serupa terjadi di Kendal Jawa Tengah. Kiriman uang TKI asal Kendal
melalui kantor pos selama Ramadan dan lebaran 2011 mencapai Rp 28 miliar.
Untuk memenuhi saluran distribusi pengiriman uang ini
dibutuhkan suatu kegiatan usaha yang disebut dengan KUPU (Kegiatan Usaha
Pengiriman Uang). Analis Madya Senior Akunting dan Sistem Pembayaran BI Ida
Nuryanti mengungkap bahwa pengiriman dana segar dari para TKI dan TKW yang bekerja
di luar negeri menggunakan jasa bank untuk mengirim uang, para TKI juga
mengirim melalui jasa yang dikelola oleh KUPU, baik berbentuk badan usaha maupun perorangan. Bank
Indonesia mencatat, jumlah pengiriman uang melalui Kegiatan Usaha Pengiriman
Uang (KUPU) non bank mencapai Rp5,1 triliun dalam tujuh bulan pertama tahun
2011. Melihat potensi ini, pemain-pemain besar seperti PT Pos, Telkom dan Bank Perkreditan Rakyat mengambil bagian dari
rencana pengembangan titik distribusi ini.
Payment point BPR KS akan menyentuh masyarakat hingga
tingkat desa. Pembayaran yang dilayani antara lain listrik, telepon, kartu
kredit hingga pembelian pulsa elektronik. Mumlah titik pembayaran BPR KS telah
mencapai 9.264 outlet dimana sekitar 5.000 outlet berada tersebar di Jawa
Barat. Titik pembayaran BPR KS itu diusahakan oleh masyarakat, biasanya dalam
bentuk Koperasi Unit Desa (KUD) atau perorangan berupa usaha kecil (UMKM).
Telkom sebagai pemain besar di bidang telekomunikasi, juga
sudah melakukan transisi untuk melebarkannya menjadi TIME (telecommunication,
information, media and edutainment). Mereka meluncurkan Delima atau Delivery
Money Access. Proses pengiriman dengan Delima dengan cara si pengirim
mendatangi Plasa Telkom atau Mitra Cash Point untuk melakukan top up DELIMA
e-Money.
Setelah DELIMA e-Money terisi uang yang telah disetorkan,
pada saat tersebut proses pengiriman uang dapat dilakukan. Proses pengiriman
dapat dilakukan menggunakan SMS Menu atau syntax sms. Setelah sukses, pengirim
maupun penerima akan mendapatkan SMS notifikasi proses pengiriman uang.
Kemudian penerima dapat mengambil uangnya di Plasa Telkom dan cashpoint berlogo
DELIMA.
Jumlah koperasi di Indonesia meningkat 5,31% dibanding tahun
lalu. Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan sampai Juni 2011 total
koperasi di Indonesia mencapai 186.907 unit. Jumlah banyakya titik ini
menjadikan koperasi punya kekuatan strategis sebagai titik distribusi untuk
layanan finansial. Melalui pengembangan Standard Operating Procedure yang baik
dan didukung oleh kelembagaan besar seperti Telkom, PT Pos dan BPR, maka
terjadi sinergi dan pemberdayaan lembaga swadaya masyarakat yang hasilnya tentu
saja menjadi pengembangan ekonomi yang lebih berkesinambungan.
Tahun lalu Indonesia merayakan sebuah tonggak baru bagi perekonomian. PDB Indonesia mencapai US $ 3.000 per kapita pada tahun 2010, ambang batas yang untuk waktu yang lama telah menjadi sasaran dari pemerintah China. Indonesia akan menjadi raksasa baru ekonomi.
Peran dari titik distribusi memainkan faktor krusial di mana kesempatan ini bisa diraih melalui kolaborasi antara swadaya masyarakat dan pemberdayaan dari lembaga-lembaga yang sudah mapan. Jadi mengapa tidak Koperasi yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi kekuatan Raksasa Distribusi.
Tahun lalu Indonesia merayakan sebuah tonggak baru bagi perekonomian. PDB Indonesia mencapai US $ 3.000 per kapita pada tahun 2010, ambang batas yang untuk waktu yang lama telah menjadi sasaran dari pemerintah China. Indonesia akan menjadi raksasa baru ekonomi.
Peran dari titik distribusi memainkan faktor krusial di mana kesempatan ini bisa diraih melalui kolaborasi antara swadaya masyarakat dan pemberdayaan dari lembaga-lembaga yang sudah mapan. Jadi mengapa tidak Koperasi yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi kekuatan Raksasa Distribusi.
Penulis: Andi S. Boediman
Artikel ini ditulis untuk mata kuliah Creative
Entrepeneur, S2 Creative & Media Enterprise IKJ - IDS.
@andisboediman
Referensi:
Labels:
finance
Tuesday, January 03, 2012
A Morning with Toni Handoko
While visiting Jogja for a holiday, I got a chance to catchup with Toni Handoko, a good friend that used to lead Digital Studio Workshop in Jogja. His recent hobby turns into business is B/W photography. A fascinating information regarding B/W world, manual lens combined with digital body and a snapshot of me. Another fascinating info is about the T-shirt world, in which he is the designer for many collectors community, including VW, toys and many others. Free T-shirt for me as well. A morning well spent with a good friend!
Labels:
photography,
t-shirt
Subscribe to:
Posts (Atom)