JAKARTA, JUMAT - Untuk mendorong potensi industri kreatif di Indonesia, pemerintah akan menggalakkan cross culture creativity atau kreativitas antarbudaya. Kreativitas-kreativitas baru diharapkan muncul dari persinggungan budaya antardaerah di berbagai pelosok Indonesia yang dikenal sangat beragam.
"Indonesia punya peluang besar dalam industri kreatif. Pertama karena punya culture sebagai resource. Sumber kita adalah keunikan banyak yang bisa digali. Peluang kedua agro sebagai resource," ujar Richard Mengko, staf ahli Menteri Riset dan Teknologi dalam pembukaan Digital Studio Fair 2008 di Plaza EX, Jakarta, Jumat (25/4).
Menurut Richard, volume industri kreatif di Indonesia saja sudah mencapai sekitar Rp80 triliun setahun. ia mencontohkan potensi yang besar dari nila transaksi sebuah pameran produk ekspor di Jakarta baru-baru ini yang meraup Rp1,5 triliun hanya dalam waktu lima hari.
"Ini suatu kue yang besar maka Depbudpar, Ristek, dan Depdag sepakat akan membentuk Indonesian Creative Council yang akan menjadi jembatan untuk menyediakan fasilitas bagi para pelaku industri kreatif," ujarnya. Misalnya, hak perlindungan atas kekayaan intelektual karena tanpa hal tersebut industri kreatif akan mati.
Selain itu, untuk meningkatkan kepedulian masyarakat mengenai industri kreatif dalam negeri akan digelar Indonesian Creative Idol (ICI). Kegiatan yang akan memilih wakil-wakil berbagai daerah menampilkan kreativitasnya ini diharapkan akan mempertemukan budaya berbagai daerah dan menghasilkan kreativitas-kreativitas baru.
"Kalau orang Aceh bicara sama orang Ambon akan keluar kreativitas baru, juga kalau orang Sunda dengan Papua. Semua kombinasi akan membuat kuenya lebih besar," ujar Richard.
WAH
No comments:
Post a Comment