Ada ulasan yang amat menarik tentang rokok ini di buku Tipping Point (yang saya rekomendasikan untuk dibaca para praktisi periklanan, politisi, pendeta, dan semua orang :). Tentu bukan masalah rokoknya, tapi bagaimana kita mempelajari anatomy menciptakan trend dan word of mouth yang bisa memberikan impact pada society.
Rokok menjadi menarik dan susah dilepaskan bagi orang yang menggunakannya adalah:
- Rule of Few dan Contagious.
Merokok nggak keren, tapi yang ngerokok itu keren, sehingga dari hasil survey pada awalnya semua orang yang merokok akibat melihat tokoh panutannya merokok. Rule of Few adalah orang-orang keren tersebut akhirnya membawa dampak menularkan kepada orang di sekelilingnya (contagious). - Konsep Stickiness.
Pada sebagian orang, rokok hanyalah digunakan sesekali, tapi bagi yang lain merupakan kebutuhan. Ini diakibatkan oleh adanya zat tertentu di dalam rokok. Pada sebagian orang, mereka tidak membutuhkan zat tersebut, sehingga mereka tidak merasakan nikmatnya. Pada sebagian orang yang butuh secara rutin akan mengakibatkan ketagihan sehingga susah berhenti. Salah satu solusi pada masalah kedua ini adalah dengan menggunakan plester rokok yang menginjeksi tubuh dengan kebutuhan zat secara rutin. - Konsep Environmental.
Ini adalah masyarakat di mana kebiasaan tersebut diterima atau tidak. Di masyarakat yang memang menerima, sudah pasti tingkat penggunaan tinggi.
Jadi bukan sekedar dilihat dari sudut pandang iklan tentunya. Iklan saya lihat lebih kepada faktor pertama.
Andi
Digital Studio
No comments:
Post a Comment