Thursday, February 21, 2002

Body Shop

Pada awalnya, Anita Roddik sebagai pendiri Body Shop memang punya semangat alternatif, di mana ia mendukung penggunaan kosmetika dari nature, menolak eksperimen terhadap binatang. Dalam waktu beberapa tahun, pandangan dan sikap ini menjadi suatu corporate culture yang mendatangkan publisitas (bukan iklan) yang luar biasa dari media. Ini adalah satu keuntungan besar, karena dari sisi publikasi, sorotan positif dilakukan oleh pihak ketiga,
bukan pihak yang ingin berjualan.

Di sepanjang perjalanannya, isyu ini tetap menjadi campaign besar dan mereka beriklan secara rutin dengan konsep tersebut. Iklan sebenarnya juga merupakan suatu tuntutan, karena sorotan media (publisitas) tidak lagi sebesar di awal.

Oleh karena itu pula banyak perusahaan belakangan ini memilih berkomunikasi melalui kegiatan PR yang diharapkan akan mendatangkan sorotan positif ketimbang iklan yang kadang dianggap kurang jujur.

Referensi lain yang menggunakans strategi komunikasi serupa atau bahkan lebih ekstrim adalah Benetton, bahkan mereka mengeluarkan majalah Color yang mengajak masyarakat aware terhadap isyu-isyu regional dan global yang berhubungan dengan kemanuasiaan.

Andi
Digital Studio

Kampanye Rokok & Tipping Point

posted at Kritik Iklan mailing list

Ada ulasan yang amat menarik tentang rokok ini di buku Tipping Point (yang saya rekomendasikan untuk dibaca para praktisi periklanan, politisi, pendeta, dan semua orang :). Tentu bukan masalah rokoknya, tapi bagaimana kita mempelajari anatomy menciptakan trend dan word of mouth yang bisa memberikan impact pada society.

Rokok menjadi menarik dan susah dilepaskan bagi orang yang menggunakannya adalah:
  • Rule of Few dan Contagious.
    Merokok nggak keren, tapi yang ngerokok itu keren, sehingga dari hasil survey pada awalnya semua orang yang merokok akibat melihat tokoh panutannya merokok. Rule of Few adalah orang-orang keren tersebut akhirnya membawa dampak menularkan kepada orang di sekelilingnya (contagious).
  • Konsep Stickiness.
    Pada sebagian orang, rokok hanyalah digunakan sesekali, tapi bagi yang lain merupakan kebutuhan. Ini diakibatkan oleh adanya zat tertentu di dalam rokok. Pada sebagian orang, mereka tidak membutuhkan zat tersebut, sehingga mereka tidak merasakan nikmatnya. Pada sebagian orang yang butuh secara rutin akan mengakibatkan ketagihan sehingga susah berhenti. Salah satu solusi pada masalah kedua ini adalah dengan menggunakan plester rokok yang menginjeksi tubuh dengan kebutuhan zat secara rutin.
  • Konsep Environmental.
    Ini adalah masyarakat di mana kebiasaan tersebut diterima atau tidak. Di masyarakat yang memang menerima, sudah pasti tingkat penggunaan tinggi.

Jadi bukan sekedar dilihat dari sudut pandang iklan tentunya. Iklan saya lihat lebih kepada faktor pertama.

Andi
Digital Studio

Tokoh Motion Graphic

posted at Kritik Iklan mailing list

Dalam dunia motion graphic ini kita bisa melihat adanya beberapa arus. Di film, Saul Bass (The Age of Innocence, Anatomy of a Murder, logo AT&T) yang tadinya seorang desainer grafis mencoba untuk mengungkapkan simbol di awal film. Tujuannya adalah untuk membuat 'little story within story'. Eksponen lain adalah Pablo Ferro (To Die For, Thomas Crown Affair versi asli) yang sangat eksperimental melalui teknik split screen.

Di arus televisi, ada Harry Marks yang merupakan graphic designer dari NBC mendobrak dunia televisi dengan TV ID, di Inggris muncul Lambie-Nairn untuk BBC. Di TV, teknik computer graphic diawali dengan penggunaan motion control camera, electronic video, dll.

Belakangan motion graphic sedikit menurun popularitasnya dan baru marak lagi di film akibat Seven si Kyle Cooper dari Imaginary Forces (termasuk Sphere, The Mummy, Mimic, Donnie Brasco, dll). Perusahaan inipun sebenarnya merupakan perusahaan visual effect RG/A cabang LA yang akhirnya split menjadi perusahaan baru. Semua lulusan RG/A kini telah menjadi desainer motion graphic ngetop, salah satunya adalah Garson Yu (Enemy of the State)

Sedang di TV, pendobrak utama adalah MTV yang memberikan warna dan style baru terhadap TV secara keseluruhan. Sedang untuk TV ID, tokohnya adalah Pittard Sullivan, the granddady of motion graphic, hampir semua TV didesain identitasnya oleh perusahaan ini, termasuk salah satunya HBO. Sayangnya perusahaan ini ditutup di tahun lalu akibat ekspansi yang terlalu besar.

Salah satu koreksi adalah si David Carson malah ketinggalan masuk ke TVnya, ia adalah pionir di dunia graphic design dan karya motion graphic untuk TVnya tidak begitu terkenal. Tokoh lain yang lebih terkenal yang berangkat dari graphic design adalah April Greiman dan Tibor Kalman.

Kini dunia motion graphic sangat dipengaruhi warnanya oleh desain hip hop dan elemen grafis seperti garis dan bidang. Ini semua akibat dari popularitas Flash. Salah satu tokoh di balik style terebut sebenarnya adalah desainer Swiss, Josef Muller-Brockman di th 60-an.

Andi
Digital Studio