Source: Kompas
Industri Kreatif Punya Potensi Besar
Jakarta, Kompas - Industri kreatif berpotensi besar untuk dikembangkan. Terlebih lagi saat ini terdapat kecenderungan gaya hidup yang memberi peluang betapa kemasan serta merek memberi nilai tambah tinggi.
Berbagai karya desain dipamerkan dalam acara "1001 Inspiration Design Festival" di Senayan City, 20-25 April 2007. Acara itu merupakan kerja sama British Council, majalah Concept, dan Digital Studio-School of Communication.
Industri kreatif dimaksud melingkupi bidang yang cukup luas, mulai dari muatan siaran televisi, film, animasi, desain produk, fashion, hingga situs internet. Seperti dikatakan Yudhi Soerjoatmodjo dari British Council, Jumat (20/4), sekitar 50 persen konsumsi di seluruh dunia berasal dari industri kreatif. Di Inggris, industri kreatif menjadi sektor kedua terbesar setelah perbankan dan menyerap banyak tenaga kerja. Industri kreatif berpotensi untuk dikembangkan dan trennya akan semakin menguat.
"Berbeda dengan industri berbasis minyak bumi atau sumber daya alam lain yang rentan habis jika dieksploitasi, industri kreatif justru tidak akan habis dan semakin berkembang," katanya.
Djoko Hartanto dari majalah Concept menambahkan, kreativitas menambah nilai dan mempertinggi harga karena di dalam desain ada unsur ide, emosi, dan inovasi. Industri kreatif juga tidak selalu identik dengan padat modal. "Tidak selalu dibutuhkan modal besar untuk memulainya karena yang terpenting kreativitas dan kompetensi sumber daya manusianya," kata Djoko.
Director Digital Studio College Andi S Boediman mengatakan, sebetulnya potensi industri kreatif di Indonesia sangat besar. Terlebih lagi terdapat berbagai daerah dengan berbagai budaya yang memperkaya dan melatarbelakangi kekhasan desainnya.
Hanya saja, permasalahannya masih kurang jaringan atau networking. Dia mengatakan, setiap tahunnya terdapat sekitar 2.500 lulusan dari sekitar 50 jurusan desain komunikasi visual di berbagai lembaga pendidikan, sementara peserta baru mencapai 30.000 orang setiap tahun. (INE)