Saturday, October 24, 2009

Blogger, Keniscayaan Sebuah Kekuatan Baru

Indonesia Raya – lagu kebangsaan yang sudah sekian lama tidak lagi terdengar diekspresikan oleh seribu blogger atas kecintaan atas Indonesia. Luar biasa! Ini adalah spirit “One Spirit, One Nation” dan merupakan tema Pesta Blogger, demikian mengutip dari Iman Brotoseno, Ketua Panitia Pesta Blogger 2009.

Acara ini dibuka oleh Tifatul Sembiring, Menkominfo yang mengatakan dirinya juga seorang blogger. Pancaran karisma Tifatul dengan berpantun mengundang tepuk tangan para blogger. Benar-benar kesempatan emas untuk membuka hubungan yang cantik dengan para blogger.

Diskusi dengan rekan-rekan saya di dunia komunikasi dan informasi sebelumnya menyisakan keraguan apakah seorang wakil partai mampu menjadi sosok pemimpin masa depan bangsa kini mulai sirna. Dokumen apik yang berisi platform pembangunan dunia Komunikasi dan Informasi di Indonesia ternyata sudah siap. Demikian pula blue print dari Kadin tentang pembangunan kominfo dari Kadin sudah disampaikan oleh Anindya Bakrie, yang juga hadir pada pembukaan acara ini.

Di samping mereka, wakil US Embassy yang menjadi sponsor tunggal acara benar-benar piawai mengerjakan pekerjaan rumahnya, dengan mengundang blogger dari Amerika untuk membentuk citra positif dan membuka pemahaman multi kultur.

Blog sebagai Media Marketing
Blog saat ini mutlak dipahami oleh praktisi pemasaran karena merupakan bagian tak terpisahkan dari integrasi marketing mix. Tidak heran, Bubu.com sebagai agensi digital dan Maverick, agensi PR menjadi penggagas acara Pesta Blogger ini. Shinta W. Dhanuwardoyo dari Bubu.com mengungkap bahwa kliennya sudah menggunakan integrasi social media, blog, viral dan mobile marketing.

Terbukti hadir pula wakil-wakil perusahaan multinational seperti XL, Unilever, Air Asia, Universal Music, dan banyak lagi. Mereka mengikuti kegiatan ini dengan tujuan membaca trend dan siap menjadikan blog sebagai bagian dari strategi komunikasi.

Nukman Luthfie & Pandji Pragiwaksono adalah beberapa dari blogger yang memanfaatkan media komunikasi ini untuk tujuan pemasaran.


Blogger sebagai Entrepreneur
Dalam pesta blogger 2009 ini, peserta dari luar negeri yang hadir antara lain Brian Giessen asal AS yang bicara bagaimana mendatangkan nilai ekonomi dengan menjadi blogpreneur atau wirausahawan melalui blog.

Tiga blogger lainnya berbicara via Skype ada Mark Frauenfelder (pendiri BoingBoing.net), Corvida Raven (pemilik blog teknologi dan social media SheGeeks.net), dan Arsalan Iftikhar (pengacara HAM internasional dan pemilik blog TheMuslimGuy.com).

Blogger dari luar negeri lainnya antara lain Singapura [mr.brown.com], Vietnam, Bangladesh dan Australia. Blogger Australia, Anthony Bianco (http://thetraverltart.com), berbagi kisahnya sebagai backpacker di Indonesia, berkeliling dari Banda Aceh, Jambi, Pekan Baru, Palembang, Bandung, Semarang dan Surabaya.

Saya mendapat kesempatan bersua dengan beberapa blogger Indonesia seperti Enda Nasution dengan Politikana.com, Budi Putra dan Abang Edwin SA yang kini menjadi bagian dari tim Yahoo! Indonesia, Kristupa Saragih dengan photo blog Fotografer.net, Wahyu Aditya (http://menteridesainindonesia.blogspot.com) dan Arief Budiman (http://mybothsides.com).

Mereka adalah contoh para blogger yang sukses menggunakan kekuatan opini sebagai sumber pendapatan.

Blogger sebagai Kekuatan Sosial
Blogger merupakan kekuatan baru yang dapat menggugah kesadaran bersama dan menumbuhkan solidaritas antar blogger yang datang dari berbagai latar belakang suku, ras, agama, budaya, profesi dan pendidikan. Prita adalah salah satu contohnya, yang mendapat apresiasi para blogger dan anggota berbagai milis sampai kemudian melakukan aksi bersama turun ke jalan.

Prita Mulyasari, perempuan yang sempat dipenjara karena surat keluhannya menyebar di Internet, sejak awal menjadi salah satu ikon yang dikemas panitia untuk hadir pada Pesta Blogger 2009 ini. Prita, dianggap sebagai pihak yang dirugikan UU ITE akibat menyampaikan ekspresi melalui surat elektronik. Kasus Prita menggugah solidaritas bersama pengguna internet seperti milis jejaring, social network dan blogger  untuk bersama-sama melakukan aksi bersama. Prita berbicara di salah satu sesi bersama dengan blogger yang berprofesi sebagai pengacara.

Dalam berbagai kejadian bencana pun demikian, Tsunami Aceh, gempa Yogyakarta-Jateng, gempa Tasikmalaya dan terakhir gempa di Padang, aktifitas blogger banyak membantu baik dalam skala menyambung dan menyebarkan informasi, namun juga mendorong solidaritas masyarakat untuk menyalurkan bantuan.

Twitter, Microblog sebagai Bagian dari Ekosistem Baru
Aktivitas blogger, telah lebih dulu marak sebelum facebook dan twitter digandrungi. Dengan lahirnya Twitter kini banyak blogger jatuh cinta pada penulisan mikroblog.

Di dalam ekosistem komunikasi online, mikroblog adalah yang memberikan popularitas dan membawa traffic. Seperti halnya signage di jalan raya akan mengundang rasa ingin tahu dan daya tarik awal. Blog sendiri akan eksis sebagai menu utama. Kedalaman konten yang membuat pembaca menjadi terpesona. Konten blog biasanya juga dikemas sedemikian rupa sehingga enak dibaca, bahkan bisa jadi referensi.

Twitter menjadi hard news, atau kejadian, berita dan opini real time. Blog menawarkan kedalaman, pemahaman dan analisa.

Blogger sebagai Kekuatan Politik
Mengapa ketua partai mejadi Menkominfo? Mengapa Ketua Kadin menghadiri Pesta Blogger? Mengapa US Embassy menjadi sponsor tunggal dari pertemuan komunitas?

Dalam sebuah kesempatan hadir di Jakarta, DR. Mahathir Mohammad, mantan Perdana Menteri Malaysia bahkan mengatakan bahwa ke depan, Blogger akan menjadi kekuatan politik. Di Malaysia misalnya, aktifitas blogger bisa mempengaruhi peta politik bahkan menggulingkan pemerintahan. Bagaimana dengan Indonesia?

Ini adalah kesempatan, sekaligus tantangan bagi para blogger. Ketika opini bersatu dengan kepentingan, mana yang akan dipilih menjadi yang terutama? Mereka yang awalnya menulis karena kebebasan berekspresi, kini menulis karena upah dan kepentingan.

Mengungkap Masa Depan Blog
‘cogito ergo sum’ atau ‘I think, therefore I am exist’ – Rene Descartes.

Mengutip Budi Putra, Country Editor Yahoo! Indonesia, "Jika nama anda tidak terdetect di search engine, seolah anda tak pernah hidup di dunia ini." Dan jangan heran jika suatu ketika, sepenggal kalimat status facebook anda muncul dalam sebuah ulasan panjang di blog saya, karena saya akan terus menulis untuk diri saya, juga untuk anda. Blog akan menjadi bagian dari eksistensi kita.
Pesta Blogger 2009, diselenggarakan untuk mendorong lebih banyak masyarakat Indonesia terlibat dalam aktivitas blogging dan melakukannya secara bertanggung jawab, konstruktif, dan kritis – dengan kesadaran sosial yang tinggi.

Bagaimana wajah dari para blogger di masa depan? Apakah pesta komunitas akan berubah menjadi batu pijakan untuk mencari kesempatan, karir dan dukungan politis?

Mungkin ini adalah proses kedewasaan yang akan dialami oleh para blogger. Bisa mengundang caci maki, tetapi sekaligus menjadikannya sebagai profesi yang berkesinambungan.

Hi para blogger, siapkan diri Anda! You are the force!

7 comments:

  1. sebenrnya gak bisa dibilang kekuatan baru, soalna ini kekuatan udah bergerak sejak 2001 dan setiap tahunnya terus menguat dan mempengaruhi segala sendi masyrakat ...
    tp tetap memang benar, masa depan blog sangat besar dan memiliki pengaruh besar untuk perubahan baik itu politik maupun ekonomi ...

    ReplyDelete
  2. kecuali karena tuntutan sejarah, memang blogger tak perlu berpretensi menjadi kekuatan politik. namun, sikap kritis perlu dimiliki oleh blogger.

    sebuah tulisan yang renyah, enak, mudah dimengerti. salam kenal...

    http://blontankpoer.com/blogger-dibutuhkan-amerika/

    ReplyDelete
  3. Anonymous10:27 AM

    Perlahan tapi pasti, blog memiliki kekuatan sosial yang unik, tapi tetap bergantung pada blogger yang ada di depan desktop itu... mo kemana arah yang dia (blogger) itu mau.

    Tabik.

    ReplyDelete
  4. Mampir ke blog ini karena link di fb ndorokakung...

    Lumayan, soalnya kemarin agak sebel juga nunggu acara penutupan dengan laporan singkat setiap topik bahasan...dan ternyata tidak ada...

    Terima kasih sudah menuliskan sebagian kisah di tulisan ini...

    ReplyDelete
  5. @blackgerry
    Saya setuju, perlu diingat pula bahwa kekuatan akan menjadi luar biasa jika terjadi pengakuan oleh pemilik kekuasaan, inilah yang saya lihat terjadi belakangan ini

    @blotank @kangtutur
    It's a free world, everybody have their own freedom to write, but they also have to be responsible of what they write :)

    @Retty
    tulisan saya adalah opini, ini yang menarik dari dunia blog, terjadi kekayaan isi karena berbagai perspektif

    ReplyDelete
  6. "Turning Ideas into Economy" , artikel & ulasan yg sangat bagus Pak. Andi

    ReplyDelete
  7. @Andrew Thanks Andrew. Looking forward to see your event and getting in touch with Kaskus community

    ReplyDelete