29 Mei 2012 - 09:00:00 WIB
Sumber: Warta EkonomiRubric : EkonomiBisnis
Diposting oleh : Ihsan
Bagaimana pandangan Andi mengenai prospek bisnis digital di Indonesia ke depan? Bagaimana pula rencana Ideosource ke depan? Berikut petikan wawancara Fadjar Adrianto dan fotografer Sufri Yuliardi dari Warta Ekonomi di sela-sela acara kompetisi itu. Nukilannya:
Sebenarnya apa yang Anda lihat dari bisnis digital Indonesia sehingga Anda tertarik dengan memodali startup di Indonesia?
Saat ini bisnis digital di Indonesia itu masih berubah industrinya dari konten menjadi media. Dari media menjadi commerce. Dalam commerce, ada infrastruktur dan channel. Kami investasi di konten, media, e-commerce, dan infrastukturnya.
Hari ini yang paling challenging adalah konten sudah ada. Lalu, channel yang paling gampang lewat telekomunikasi. Namun, kemarin karena dikatakan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, channel melalui telekomunikasi habis, maka distribution channel itu sekarang banyak yang beralih ke PC.
Kalau untuk media, itu jelas advertising merupakan model bisnisnya. Seperti Detik.com dan segala macamnya itu menarik. Untuk e-commerce, masih sangat early di Indonesia. Transaksinya di Indonesia menurut proyeksi kami baru mencapai kira-kira Rp2 triliun. Infrastrukturnya masih sangat belum siap sehingga kalau kami investasi hari ini, maka kami harus mencari kesempatan untuk membangun distribution channel melalui digital. Itulah yang potensial.
Berapa dana yang Anda siapkan untuk hal itu?
Kami start dengan dana yang tidak terlalu besar, sekitar US$5 juta. Kami masukkan dalam bentuk investasi kecil-kecil ke beberapa peusahaan antara US$50.000-300.000 per investasi.
Dari situ, kita akan melihat siapa yang siap, bagus, dan tumbuh, maka kita siap untuk investasi kedua. Investasi kedua, nilainya akan lebih besar dari itu dengan dana US$1-3 juta per investasi.
Portofolio investasi Anda seperti apa sejauh ini?
Yang sudah kami publikasikan baru satu, TouchTen, perusahaan game, yang tahun lalu sudah memperoleh 2 juta download di global market. Jadi, mungkin ini salah satu pemain lokal yang bisa go international. Beberapa yang lain kami juga sudah masuk, tapi belum bisa kami publikasikan.
Model bisnis seperti apa yang Anda kembangkan?
Sebagai venture capital, kami harus sabar membangun value. Jadi, dalam jangka pendek, biasanya kami tidak berusaha langsung untuk mencari Return on Investment. Kami melihat nilai investasi US$50.000-300.000 sebenarnya kecil. Ekspektasi return biasanya bisa 5-10 kali. Namun, biasanya kami tidak hanya mementingkan return. Kami masuk ke hal yang lebih fundamental. Kami membangun bisnisnya itu paling tidak 3-5 tahun dan second round pengembangan bisnisnya bisa tidak dari kami saja, tetapi juga bisa dari mitra investor lain yang bisa membawa values strategik baru. Misalnya, kalau kami sudah berhasil mengembangkan produknya, maka kami mencari mitra yang bisa membantu pengembangan pasarnya. Jadi, terjadi kombinasi investor yang masing-masing punya nilai strategis. Dengan demikian perusahaan kecil bisa tumbuh besar karena memiliki value yang lengkap. Itu yang kami lakukan.
Apa perbedaan mendasar antara Anda dengan angel investor, bank atau pemodal yang lain?
Perbedaan angel investor dengan venture capital adalah mereka sifatnya lebih individual. Kalau kami berupa satu komite yang mengelola dana dari investor. Itu nature-nya dan biasanya akan berpengaruh pada size. Seorang angel investor biasanya menginvestasi dengan skala yang lebih kecil. Seorang venture capital biasanya di tengah-tengah dan di atas kami itu ada private equity.
Kisaran size investasinya, untuk angel investor di Amerika Serikat mungkin hingga US$100.000-200.000. Kemudian, venture capital di atas itu, antara US$1 juta-2 juta. Di atas itu, ada private equity biasanya US$4juta ke atas.
Perbedaan dengan bank, bank tidak memiliki equity, tetapi dia memilih aset sebagai jaminan. Sementara jaminan kami adalah equity. Jadi, risikonya relatif lebih besar bagi seorang investor. Namun, reward bagi seorang investor akan dapat lebih besar karena menunggunya lama. Contohnya Detik.com, begitu dilepas ke CT Group, mungkin valuasinya 1.000 kali lebih besar daripada nilai investasi awal. Bagi pemegang sahamnya, ketika dalam perjalanannya tidak bisa menikmati apapun, tetapi pada saat exit, mereka bisa lebih menikmati.
Apa rencana Anda ke depan?
Kami menjadi venture capital bulan Juni tahun lalu. We are in the early market. So the business that you are in is important. Kami bukanlah venture capital yang berinvestasi jangka pendek bulanan dan skala investasinya kecil-kecil, kami untuk masuk satu investasi harus berpikir panjang, mungkin sampai 2-3 bulan. Tetapi begitu masuk, kami sudah harus terus mengambil nafas panjang sekali dengan ekspektasi yang tinggi ke depannya. Seperti TouchTen, kami melihat dia lebih solid dan lebih baik fundamentalnya dibanding yang lain serta karakter founder-nya yang baik sehingga kami bantu mendapatkan modelling bisnisnya yang pas.
Kalau kita bicara 3 tahun lagi apa yang terjadi?
Hari ini, the biggest problems in Indonesia is Indonesia is distribution country. Jadi, yang perlu dicari solusinya adalah masalah distribusinya. Kalau itu bisa diatasi, maka mau konten berapapun akan ditelan. Telekomunikasi itu sebenarnya merupakan distribution channel yang baik. Oleh sebab itu, we have to start early on investment on distribution side. Kalau untuk infrastrukturnya kami bisa start invest well today, maka itu artinya 3 tahun lagi akan mahal.
No comments:
Post a Comment