




Source: CHIP Online
Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi nasional XII yang jatuh pada 10 Agustus 2007 nanti, Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia diskusi “Creative industry in ICT” di Indonesia. Diskusi yang diadakan pada tanggal 27 Juni 2007 lalu di Gedung BPPT2, Jakarta ini dipandu oleh Richard Mengko, staf ahli Menristek bidang teknologi pertahanan dan keamanan, serta menghadirkan pembicara Andi S. Boediman dari Digital Studio.
JAKARTA : Pernahkah anda men-dowload gambar lucu dari operator telepon genggam? Atau mengganti wallpaper telepon genggam atau komputer agar sesuai dengan tren saat ini? Sayangnya, buah karya kalangan yang bergerak di bidang industri kreatif tersebut belum mampu menyentuh pangsa pasar Indonesia yang sangat besar.
“Indonesia menempati urutan keempat di dunia dalam jumlah penduduk. Namun, pangsa pasar yang luas ini tidak tersentuh industri kreatif di dalam negeri, karena terganjal berbagai kendala,” ujar Andi S, Boediman, konsultan sekaligus wakil dari kalangan industri kreatif di sela-sela acara Ritech Expo Promotion ‘Industry Creative in Act’ di Jakarta, Rabu (27/6).
Kendala yang dihadapi, lanjut Andi, diantaranya masalah jaringan distribusi produk (industri film), serta sistem pembayaran (industri telekomunikasi). “Adanya monopoli, atau sistem pembayaran yang tidak sesuai dengan tarif sebenarnya, menghambat perusahaan produksi termasuk industri kreatif di dalamnya,” ujarnya.
Disisi lain, tidak adanya dukungan kuat dari pemerintah terhadap perkembangan industri kreatif. Hal ini, lanjut dia, dikarenakan pemerintah tidak menilai industri kreatif sebagai suatu potensi bisnis yang mampu mendatangkan pemasukan negara dalam jumlah besar. Berbeda dengan negara lain, pemerintahnya memberikan dukungan bagi perkembangan industri kreatif. “Contohnya Jepang, 60% media dikuasai komik dan animasi. Sedangkan, animasi di India diprediksikan 2030 menguasai dunia. Sedangkan di Indonesia hingga kini bahkan belum ada data mengenai industri kreatif,” ujarnya.
Perusahaan kreatif di dalam negeri, saat ini masuk dalam bagian dari perusahaan besar yang bergerak dalam bidang, penerbitan, pengepakan, dan promosi. ‘’Namun, bidang telekomunikasi khususnya mobile tengah dilirik kalangan perusahaan kreatif karena memiliki potensi besar untuk berkembang. Infrastrukturnya sudah lengkap. Tinggal membenahi sistem pembayarannya. Juga makanan dan kerajinan Indonesia,’’ ujarnya. (Lea)
Source: Desain Grafis Indonesia
17-25 April 2007
“1001 Inspiration Design Festival”, sebuah acara berskala besar pertama di bidang komunikasi visual Indonesia (desain grafis, multimedia, animasi) yang diselenggarakan oleh majalah desain grafis Concept dan Digital Studio College. Acara yang digelar pada tanggal 17-25 April ini secara umum dipecah dalam dua bagian yaitu “Inspiration Light Up” (seminar kreatif menghadirkan pembicara luar dan dalam negeri, yang berlangsung 17-19 April di Crown Plaza Jakarta) dan Exhibition (memamerkan karya peserta kompetisi desain “1001 Cover Concept”, karya lulusan Digital Studio College, karya para desainer Inggris, serta acara hiburan lainnya), yang berlangsung 20-25 April di Senayan City Jakarta).
Sebagai bagian dari “1001 Inspiration Design Festival” majalah desain grafis Concept mengadakan kompetisi desain “1001 Cover Concept” yang bermaksud memecahkan rekor dunia ‘majalah dengan variasi cover terbanyak dalam satu edisi’. Kompetisi dengan hadiah terbesar sepanjang sejarah ini (hadiah utama sebuah mobil Chevrolet-Kalos) diadakan dengan tujuan untuk memberi kesempatan kepada para desainer muda Indonesia untuk ikut merasakan menjadi pemecah rekor bersama-sama.
Total karya yang masuk berjumlah lebih dari 1300 karya, yang setelah didata dan dipilah, ditentukan 1001 pemecah rekornya. Pada tahap berikutnya tim intern Concept menyeleksi 208 karya yang dinilai unggul. Ke 208 karya tersebut disaring lagi hingga menjadi 101 semifinalis untuk kemudian dinilai oleh 5 juri yang terdiri dari Hanny Kardinata (Desainer Grafis Senior), Hermawan Tanzil (Creative Director LeBoYe yang mewakili Adgi-Indonesia Design Professionals Association), Mendiola B Wiryawan (Creative Director Mendiola Design yang mewakili FDGI-Forum Desain Grafis Indonesia), Vera Tarjono (Art Director Majalah Concept) dan Stefanus Aristo Kristandyo (Marketing Manager General Motor yang mewakili GM sebagai sponsor utama).
Penjurian yang berlangsung di Ruang Pamer Seni Rupa-Institut Kesenian Jakarta itu memilih 11 finalis, yang kemudian dipersempit hingga menjadi tiga pemenang, masing-masing sebagai juara pertama Daud Budi Surya Nugraha, juara kedua Marishka Cempaka Dewi dan juara ketiga Agra Satria.
Source: Kompas
Industri Kreatif Punya Potensi Besar
Jakarta, Kompas - Industri kreatif berpotensi besar untuk dikembangkan. Terlebih lagi saat ini terdapat kecenderungan gaya hidup yang memberi peluang betapa kemasan serta merek memberi nilai tambah tinggi.
Berbagai karya desain dipamerkan dalam acara "1001 Inspiration Design Festival" di Senayan City, 20-25 April 2007. Acara itu merupakan kerja sama British Council, majalah Concept, dan Digital Studio-School of Communication.
Industri kreatif dimaksud melingkupi bidang yang cukup luas, mulai dari muatan siaran televisi, film, animasi, desain produk, fashion, hingga situs internet. Seperti dikatakan Yudhi Soerjoatmodjo dari British Council, Jumat (20/4), sekitar 50 persen konsumsi di seluruh dunia berasal dari industri kreatif. Di Inggris, industri kreatif menjadi sektor kedua terbesar setelah perbankan dan menyerap banyak tenaga kerja. Industri kreatif berpotensi untuk dikembangkan dan trennya akan semakin menguat.
"Berbeda dengan industri berbasis minyak bumi atau sumber daya alam lain yang rentan habis jika dieksploitasi, industri kreatif justru tidak akan habis dan semakin berkembang," katanya.
Djoko Hartanto dari majalah Concept menambahkan, kreativitas menambah nilai dan mempertinggi harga karena di dalam desain ada unsur ide, emosi, dan inovasi. Industri kreatif juga tidak selalu identik dengan padat modal. "Tidak selalu dibutuhkan modal besar untuk memulainya karena yang terpenting kreativitas dan kompetensi sumber daya manusianya," kata Djoko.
Director Digital Studio College Andi S Boediman mengatakan, sebetulnya potensi industri kreatif di Indonesia sangat besar. Terlebih lagi terdapat berbagai daerah dengan berbagai budaya yang memperkaya dan melatarbelakangi kekhasan desainnya.
Hanya saja, permasalahannya masih kurang jaringan atau networking. Dia mengatakan, setiap tahunnya terdapat sekitar 2.500 lulusan dari sekitar 50 jurusan desain komunikasi visual di berbagai lembaga pendidikan, sementara peserta baru mencapai 30.000 orang setiap tahun. (INE)
Alami sendiri bagaimana rasanya jadi pemecah rekor dunia. 1001 cover majalah yang berbeda dalam satu edisi? Mengapa tidak? Concept bikin gebrakan lagi dan kali ini menembus rekor dunia! Lihat karya-karya terbaik desainer muda Indonesia dan temukan siapa-siapa saja yang berhasil masuk ke dalam Hall of Fame pemecah rekor dunia ini dan bukan gak mungkin kamu adalah salah satunya. Jangan cuman hadir ... Ikut dan alami sendiri rasanya pengalaman sekali seumur hidup jadi pemecah rekor dunia ...
Kalo kamu kepingin tahu lebih banyak soal komputer grafis, seluk-beluknya, serta tips dan trik jitu maka kamu gak boleh melewatkan Digital Studio Fair. Simak karya-karya terbaik 50 orang jebolan Digital Studio College dari berbagai jurusan; Desain Grafi s, Advertising, Animasi, Multimedia dan Film.
Saksikan 160 karya terbaik 20 desainer top Inggris secara langsung! Sebut saja Zaha Hadid, Tom Dixon, Jamie Hewlett, Rockstar Games, dan masih banyak lagi! ‘Love & Money’ sendiri adalah pameran yang diselenggarakan oleh British Council dan telah berkelana di seluruh dunia; Jepang, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Thailand, Australia, dan New Zealand. dan kini hadir di Indonesia. Temukan indahnya karya-karya multi disipilin desain hasil kolaborasi antara seni dan komersial.
Akhirnya pencerahan yang kamu nanti-nantikan itu hadir! Inspiration Light Up: Secrets from the Creative Maven dijamin akan membuat listrik dalam otak kanan kamu meloncat-loncat bahkan meletusletus layaknya petasan cina atau senapan mesin.
Inspiration Light Up berlangsung selama 3 hari di Crowne Plaza, Jakarta dan mengundang pembicarapembicara kondang dari luar dan dalam negeri. Sebut saja Birger Linke (Creative Director JWT Vietnam), Phil Mitchell (Infinite Frameworks), Patrick Cheah (DPC Design), Arief Budiman (Petak Umpet), Chirstian Tirtha & Lucas Ho (Progres Animation), Calvin Kizana (Elasitas), Djoko Hartanto (Concept), Andi S. Boediman (Digital Studio)
Di hari yang ke-3, Adobe juga akan berlaga di Seminar ini. Yang seru adalah seminar Adobe ini gratis! Ya, gratis untuk 100 orang pendaftar pertama. Jadi tunggu apa lagi? Segera daftarkan diri untuk pemesanan tiket dan bersiaplah untuk menerima pencerahan kreatif itu.
After its’ success at the Pelita Harapan University Design Week, the Love and Money exhibition is coming to Jakarta’s newest and most stunning mall, Senayan City.
Taking part in the 1001 Inspirations Design Festival, this once-in-a-lifetime exhibition feature over 160 designs items –from animations to architecture, from furniture to real scooter, and from computer games to jewellery.
It took over three containers to bring it to Indonesia.
Organised in partnership with the Digital Studio College and Concept Magazine, the exhibition showcases 20 of the most globally well-known and commercially successful UK designers. This includes Jamie Hewlett (creator of the Gorillaz), Rockstar Games (Grand Theft Auto), architect Zaha Hadid, designer Tom Dixon (Habitat), and fashion’s dynamic duo Eley Kishimoto.
The exhibition brought to Indonesia the most tangible proof of UK’s expertise and experience in developing a world-class creative economy and highlights the culmination of BC Indonesia’s 2006-2007 creative industry programmes.
Today, the creative industry is the second largest sector in the UK after banking, contributing £ 121.6 billion per year to the country’s economy.
The exhibition’s exciting five day programme includes talk show with Eley Kishimoto, the Digital Studio exhibition, and a Debenham’s fashion run. The 1001 Cover Concept competition, meanwhile, is to be awarded a prize by the Indonesian Record Museum as the only magazine featuring the most cover designs within one edition.
The festival and UK exhibition is garnering strong government and industry support with sponsorship by the Department of Trade, Indonesian Design Power, Chevrolet, Metro TV, Adobe, Senayan City, Hewlett-Packard, and various professional and media partners.
Designers exhibiting in Love & Money:
Source: Surabaya Design Forum
Surabaya 14 September 2006 'nov' mendapat kesempatan hadir di Seminar yang digabung dengan launching ADGI chapter Surabaya. Acara dihelat di Mandarin Oriental Hotel / Hotel Majapahit dengan menghadirkan nara sumber dan parade poster finalis ADGI dengan mengambil tema Light Up The Spirit !.
Seminar terbagi membagi beberapa sesi, dengan 3 orang speaker :
Overall acara berlangsung sangat hidup dan menarik, dari kapasitas maksimal ruang Balai Adhika full dengan semua peserta. Pertama kali setiap peserta harus registrasi ulang+mendapatkan kit dari para sponsor, lalu memasuki lorong parade poster dilanjutkan dengan pemotretan langsung untuk sertifikat.
Mr. Lans Brahmantyo sebagai speaker yang mendapat kesempatan pertama membawakan materi "Creativity that communicates" dengan membawakan beberapa portfolio diantara dari Istana Kepresidenan RI yaitu Rumah Bangsa Project. Dalam materi inti yang disampaikan adalah bagaimana sebuah karya creative tetap memiliki sebuah message atau mampu berkomunikasi.
Inventive | Getting the message across | |
Imaginative | ||
Experimental | ||
Artistic | ||
Expressive | ||
Innovative | ||
Inspiring | ||
Visionary | ||
Enterprising | ||
Resourcefull | ||
Selanjutnya disambung dengan coffe break, hhmmm... karena jumlah peserta cukup banyak untuk sesi yang satu ini dan makan siang nanti para peserta harus berjubelan, mengantri untuk mendapat camilan, kopi atau teh. Walalu begitu nampaknya semua tetap kebagian bahkan ada yang terlena sampai lupa bahwa waktu sudah memasuki saat Mr. Sakti Makki sudah akan memulai presentasinya.
Dari pengamatan 'nov' ' Building powerful brand expression through strategic branding program' mendapat perhatian serius dari peserta. Mr. Sakti Makki benar-benar sakti, dengan membawakan case study project rebranding Bank BTPN yang saat ini sedang ditangani oleh MakkiMakki Branding Consult. Proses-proses rebranding yang disampaikan sangat detail dan sayangnya materi tidak dapat dishare karena memang masih bersifat confidential coz project masih belum usai. Inti dari presentasi ini, dalam sebuah proses branding terdapat 3 aspek penting yang harus dilakukan dengan baik, yaitu Perilaku, Ekspresi dan Komunikasi dannnn untuk proses Ekspressi dan Komunikasi brand hampir dipastikan selalu terkait dengan aspek Desain.
Pengalaman Coffe Break pada jam sebelumnya nampak beberapa peserta cukup bisa belajar, begitu mengintip lunch sudah siap mereka curi start duluan agar tak perlu berdesak-desakan antri lunch.
Sebagai speaker terakhir Mr. Hermawan Tanzil ( LeBoYe) membawakan 'Inside Graphic House-Inspiration+Mind+Soul' sebuah presentasi yang menarik dengan membawakan beberapa portfolio yang telah mendapatkan penghargaan international. Inti dari yang ingin disampaikan adalah, Sebuah desain yang bisa membuat hidup lebih indah, kaya dan berarti, 'Design Is My Life - Hand, Brain, Heart'.
Dalam setiap sesi speaker selalu diberikan kesempatan tanya jawab yang benar2 dimanfaatkan peserta dengan baik. Sebagai akhir dari rangkaian acara adalah pembagian doorprize dari para sponsor + launcing ADGI Chapter Surabaya.
Awalmula ADGI Sby ini adalah komunitas desainer surabaya dengan initial IDEAS yang telah lama vakum demikian juga dengan ADGI Chapter Jkt yang pernah beberapa belas tahun vakum juga, namun alhamdulillah setelah direvitalisasi bangkit lagi dengan kegiatan-kegiatan yang sejatinya memang diperlukan para designer.
Dalam sela-sela seminar 'nov' mendapat kesempatan ngobrol gayeng dengan salah satu presidium dan team revitalisasi ADGI Andi S. Boediman.
Nov : Pak opo sih resep membentuk komunitas dan menjaga agar tetap hidup
ASB : Cuma 1 ..!! Komitmen..!!! untuk membentuk, menumbuhkan dan menciptakan komitmen itu juga butuh waktu. Kalau satu hal itu dapat dilakukan yang lain bisa jalan sendiri.
Nah itu mungkin PR besar buat SDF, ADGI atau komunitas apapun agar tetap bisa solid dan hidup.
Sipapapun dan apapun bentuknya semoga dapat saling mengisi, memberi, menciptakan kondisi yang baik bagi para designer. Light Up The Spirit !!
Ridwan Kamil (1971, architect) is Principal of Urbane, an architecture and urban design studio in Bandung serving international design clients in Bahrain, Hong Kong, San Francisco, and Singapore. His current project is the super-block Rasuna Epicentrum in Jakarta. Ridwan is the Indonesian winner of IYCEY Design Award 2006. He is currently developing his Good Design is Good Business project in partnership with the British Council.
Andi Surja Boediman (1970, graphic designer) pursued film and multimedia production at the New York Film Academy and the Academy of Art College, San Francisco, USA. Starting his career in 1995/96 as a 3-D animator and Art Director, he went on to establish the successful Digital Studio Workshop in Jakarta in 2000. He is currently member of the presidium of the Indonesian Professional Graphic Design Association (ADGI).
Arief Budiman (1975, graphic designer) is currently Managing Director of Petakumpet in Yogyakarta. A graduate of Visual Communication Design from the Indonesian Arts Institute, he started the advertising agency with college friends and two computers. The company has since developed from a small graphic design boutique into a full-fledged professional creative company with a staff of 28.
Deny Willy (1975, product designer) is Director of the Apikayu corporation, which brings together innovation from design schools with the skill and local-material knowledge of traditional artisans. In 2004 the Apikayu became a legal business entity through the support of the Young Entrepreneur Start-Up programme (YES). The firm provides training and marketing service for SMEs, developing natural materials once-considered waste into saleable contemporary furniture and handicraft products.
Djoko Hartanto (1972, graphic designer) is principal and publisher of the graphic design magazine Concept since 2003. He obtained a Master’s Degree from the University of Technology and an Advanced Diploma in Graphic Design from the Billy Blue School of Graphic Arts in Sydney, Australia. He has worked in a number of companies in Australia and Indonesia as Business Partner and Art Director.
Kusprianto Oky (1977, architect) graduated from the Technical Faculty of the Parahiyangan Catholic University. He is co-founder and Principal Architect at APTA and Studio Habitat in Bandung. His studio collaborates with Habitat for Humanity in providing well-designed house for the underprivileged. Kusprianto’s love of books and art drove him to establish the Rumah Buku --a cafĂ©, library and discussion space that also screens independent films.
Leonard Theosabrata (1977, product designer) is creator of the Accupunto line of chairs, which won Germany’s Red Dot Design Award (2003), Italy’s Well tech Award (2006) and was exhibited at the Museum of Science and Technology during the Milan Fair 2006. A graduate of the Arts Centre College of Design Pasadena, USA, he is the force behind the DForm forum of young product designers and architects.
Wahyu Aditya (1980, interactive design) is Founder, President Director, Teacher, Principal, Animator, and Creative Designer of Hello; Motion Corporation. Graduating from Sydney’s KvB Institute of Technology interactive multimedia and animation school, he went on to work as freelance comic illustrator and TV animator. His brainchild, the 8-monthly Hello; Fest educates schools and universities students about the art of motion picture.
Wisman Tjiardi (1974, interactive design) is Director of PT. Netpolitan that produces e-learning, multimedia, and portal development. A graduating of the University of Applied Science in Aachen, Germany, he honed his skills as web designer and creative head at leading German multimedia companies. One of his company’s innovative designs is the Character Library for Rapid e-Leaning Courseware Development.
Pemenang di tahun 2006 adalah mas Ridwan Kamil.Source: Imajineo
IDE AWARDS Ide Awards adalah kompetisi kreatif Mahasiswa dengan bingkai nasionalisme. Tujuan lomba ini sangat mulia, menggali kembali nasionalisme yang dikomunikasikan melalui ide-ide kreatif. Lomba ini dibagi tiga tema, yaitu: