Friday, June 20, 2008

Award untuk Pionir Industri Kreatif

Source: Dataworks

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Agus Gustiar mengatakan penghargaan ini sebagai wujud apresiasi terhadap kinerja mereka yang merintis munculnya industri kreatif dari awal. "Industri kreatif kini berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang mampu membantu penyerapan tenaga kerja di Jabar, khususnya Bandung," ujarnya, pekan lalu.

Kelima penerima penghargaan yang disrerahkan tanggal 10 Agustus 2007 adalah :

Prof Thabrani dan kalangan akademisi yang berjasa memelopori kehadiran clothing.
Marianus Widodo pemilik merek C-59 yang menjadi pionir usaha clothing.
Rachman Ibrahim sebagai pimpinan Dataworks Indonesia, perusahaan pengembang software khusus yang dipakai hampir seluruh clothing dan distro se-Indonesia. Berbagai software dan aplikasi berbasis internet dibuat untuk membantu industri kreatif berkembang dengan manajemen teratur.
Didit Aditya sebagai pimpinan Fast Forward Record, label rekaman yang khusus berkonsentrasi pada band indie mendapat penghargaan sebagai Trendsetter. Label ini berhasil menetaskan band indie terkenal seperti Mocca dan the Sigit.
Ben Wirawan, pemilik merek Maha Nagari juga mendapat penghargaan dalam kategori desain produk prospektif.

Penghargaan diberikan oleh Gubernur Jabar Danny Setiawan dalam pembukaan KICKFEST, sebuah festival untuk industri kreatif yang dimotori oleh komunitas clothing (KICK).

Direktur Maha Nagari Ben Wirawan mengatakan sebagai penerima penghargaan pihaknya tidak menyangka akan tingginya apresiasi masyarakat Indonesia, khususnya Kota Bandung terhadap produk kreatif yang berbasis seni dan budaya. "produk kami sangat menonjolkan nilai seni dan budaya Sunda mulai dari sejarah masa lampau hingga fanatisme masa kini terhadap tim sepakbolanya, Persib," ujarnya. Menurut dia, penghargaan ini sebagai sebuah bentuk dukungan yang baik dari pemerintah. Apalagi industri ini awalnya dari komunitas dan hobi.

Hak Paten -- Ben menambahkan kehadiran merek Maha Nagari sendiri berawal dari sulitnya mencari produk oleh-oleh khas Bandung yang bisa digunakan untuk jangka waktu lama.
Menurut dia, produk makanan olahan rentan rusak baik kemasannya maupun isinya jika dibawa ke luar kota atau luar negeri. "Dorongan berbagai pihak seperti media juga membantu pertumbuhan usaha kreatif menjadi sebuah industri seperti sekarang ini," ujarnya. Dia menjelaskan pemilik merek produk industri kreatif sebaiknya mulai memperhatikan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk desain produknya. Setiap merek perlu mendapat perlindungan hukum melalui hak paten dan HAKI, apalagi produk kreatif kini rentan terhadapp pembajakan. 'Tidak sedikit desain produk clothing dibajak oleh industri yang lebih besar ataupun industri rumah tangga," tuturnya.

Koordinator Bussines Development KICK Diki Invictus mengatakan KICK akan membantu pengurusan legalitas clothing secara kolektif dari sisi legalitas merek melalui hak paten dan HAKI, serta legalisasi ruang usaha. "Selama ini banyak pengusaha clothing yang memulai dari hobi sehingga belum memikirkan pentingnya aspek perlindungan hukum,"ujarnya.

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat

Informasi lengkap tentang event KICKFEST dapat dilihat di halaman kick.or.id

No comments:

Post a Comment